Sudah sekolah di madrasah, kok masih nakal !!!
Mungkin kita sering mendengar di lingkungan masyarakat dengan kata-kata di atas bukan?
Supaya tidak salah paham , mari kita sedikit membahas anak yang bagaimana yang masuk katagori anak nakal. Dan apa yang menjadi penyebabnya
Namun sebaiknya jangan terlalu dini memutuskan bahwa anak itu nakal. Karena tidak ada yang namanya anak nakal. Anak-anak hanya meniru apa yang mereka lihat di sekitar mereka, dan rasa ingin tahu mereka yang besar tentang suatu hal. Sehingga mereka melakukannya karena ketidaktahuan mereka.
Jadi sesuatu yang wajar kalau seorang anak melakukan hal-hal yang sedikit usil dan jahil, bahkan kadang mereka melakukannya karena mencari perhatian kita. Yap betul … mereka merasa kurang diperhatikan.
Maka dari itu perlunya peran kita sebagai orang tua untuk selalu menjaga komunikasi yang baik dengan anak.
Membangun komunikasi yang baik dengan anak adalah salah satu kuncinya. Dan inilah yang susah kita lakukan karena kita selalu memposisikan sebagai orang tua yang harus di hormati keberadaannya, di dengar nasihatnya, dituruti perintahnya tanpa mau tahu keinginan anak itu apa. Bangunlah komunikasi yg membuat anak menjadi nyaman dengan kita. Sesekali posisi kan diri kita seperti teman atau sahabat.
Lagipula membentuk karakter baik pada anak, bukanlah sesuatu yang instan, bukan hal yang mudah seperti membalikkan telapak tangan. Butuh proses yang panjang.
Anak-anak dilahirkan dalam fitrah yang bersih dan suci seperti kertas putih tanpa noda. Kita tidak perlu menuntutnya menjadi anak soleh. InsyaAllah dengan berjalannya waktu, mereka akan tumbuh jadi pribadi yang baik. Bila sejak dini , setiap saat ,setiap waktu, setiap hari , kita buat mereka terpesona dengan dampak kebaikan-kebaikan yang selalu kita tebarkan.
Yap…betul sekali, jangan menuntut anak jadi soleh, kalau kita sendiri belum mampu untuk memberikan pengajaran yang terbaik untuk anak-anak kita.
Mendidik anak memang sangatlah berat dan sulit, maka diperlu kerjasama yang baik antara kedua orangtuanya. Peran ibu dan ayah harus seimbang , karena mendidik anak bukan tugas ibu saja. Peran ayah itu sangat penting dalam pembentukan karakter anak.
Kekurangan peran ayah dalam pengasuhan akan mengakibatkan mental anak cenderung bermasalah. Dan kabar buruknya Indonesia termasuk urutan no 3 sebagai fatherless country . Yaitu suatu negara yang di dalam tatanan keluarganya peran ayah masih begitu rendah dalam hal pengasuhan anak.
Jadi sekarang kita sudah sedikit faham, bahwa kitalah yang sangat berperan dalam menentukan karakter anak. Karena kitalah madrasah pertama mereka. Jadi sangat salah kalau mengatakan “sudah sekolah di madrasah atau sekolah yang berbasis agama kok masih nakal yah”.
Jangan pernah menyalahkan sekolah yah teman.
Penulis: Mimin Mu’minah
(Ketua Komite MI Hidayatus Shibyan Periode 2021-2022)