Home / Artikel / Berita

Selasa, 7 Oktober 2025 - 18:33 WIB

Lautan Sampah: Amanah yang Terabaikan

Di tengah luasnya Samudra Pasifik, ada sebuah “pulau” yang bukan terbuat dari tanah, melainkan dari sampah-sampah plastik yang mengapung di lautan antara Hawaii dan California. Kawasan itu dikenal dengan kawasan Great Pacific Garbage Patch. Menurut data dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik yang dibuang ke laut mencapai 67 juta ton per tahun, dimana terdapat 3,2 juta ton sampah plastik yang mengapung dan pastinya mengganggu ekosistem laut.

Seperti yang kita semua ketahui, bahwasanya sampah plastik itu membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai dan menjadi partikel-partikel kecil. Fenomena ini bukan hanya tentang kebersihan laut, akan tetapi tentang cerminan gaya hidup manusia yang terlalu abai terhadap alam ini. Di sinilah konsep ekoteologi dan kesadaran lingkungan bagi manusia, menjadi sangat penting.

Lautan Sampah yang Terabaikan Oleh Manusia

Dengan adanya konsep ini, kita tidak hanya melihat fenomena sampah yang miris, tetapi juga tentang krisis moral dan spiritual. Nyatanya, hampir seluruh agama di dunia itu menekankan akan pentingnya menjaga keseimbangan dan kelestarian alam.

Sampah-sampah yang berada di samudra dan pantai disebut marine litter (sampah lautan). Menurut Churchill ada 4 sumber utama dari pencemaran laut, yaitu: kegiatan pencemaran laut yang dilakukan oleh perkapalan (shipping), kegiatan pembuangan (dumping), kegiatan yang berada di dasar laut (seabed activities), kegiatan di darat dan udara (land-based and atmospheric activities).

Kegiatan dari daratan dan di udara merupakan sumber penyumbang terbesar penyebab pencemaran laut, sekitar tiga perempat dari pencemaran laut itu masalah polusi dari daratan yang masuk ke laut. Pencemaran dari darat ini bertumbuh, semakin hari semakin bertambah. Semakin banyak manusia di daratan, maka semakin banyak pula limbah pencemaran yang dihasilkan dan dibuang ke laut. Tanpa adanya tindakan yang pasti, maka di lautan akan lebih banyak sampah plastik, dibanding jumlah ikan.

Baca Juga :  Berhenti Overthinking: Seni Mindfulness untuk Hidup Lebih Tenang

Lautan Sampah yang Terabaikan Menurut Data

Salah satu bahan yang menjadi permasalahan adalah produk plastik itu sendiri. Dalam 70 tahun terakhir, perkembangan plastik sangat luar biasa, karena manusia tidak bisa hidup tanpa penggunaan plastik. Plastik memang produk yang serbaguna dan tentunya terjangkau . namun penggunaan plastik bisa menjadi permasalahan di lingkungan.

Tindakan pencegahan, pengurangan, pengendalian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab mutlak setiap negara terhadap aktivitas warga negaranya. Walaupun Samudra Pasifik adalah wilayah laut lepas, kewajiban setiap negara untuk bertanggung jawab tidak akan lepas begitu saja. Mengingat hal di atas, peran pemerintah sangatlah besar sebagai pelindung masyarakat yang semestinya memiliki pemikiran yang peduli akan lingkungan.

Baca Juga :  Stop Membandingkan Diri Kamu, Semua Orang Pasti Punya Kelebihan!

Jika berhasil, lingkungan akan menjadi penyelamat manusia, yang manfaatnya akan kembali pada manusia itu sendiri. Pelestarian dan perlindungan lingkungan tidak hanya butuh kuantitas yang besar, melainkan konsistensi dan keberlanjutan. Karena dalam hal ini, lingkungan akan dimanfaatkan selamanya  untuk tempat hunian masyarakat.

Dalam fenomena ini perlindungan hukum lingkungan laut sudah berupaya, yakni membuat peraturan untuk mengantisipasi pencemaran sampah plastik dari daratan dan kapal. Selain itu juga, telah melakukan upaya langsung pembersihan sampah plastik di wilayah konvergen Samudra Pasifik, yang dilakukan oleh organisasi-organisasi lingkungan yang bekerjasama dengan badan PBB dan negara-negara tepi Samudra Pasifik.

Lautan Sampah yang Terabaikan: Khalifah Bumi

Melihat fenomena Great Pacific Garbage Patch, jangan hanya melihat sebagai masalah lingkungan saja, tetapi jadikan juga sebagai bahan evaluasi dan cerminan diri masing-masing atas krisis spiritual kita tentang fenomena yang telah terjadi. Dalam Al-Qur’an dan Hadist sudah jelas memberi pedoman, tentang tanggung jawab manusia dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

Baca Juga :  Mau Tau Penjelasan Tentang Lafadz Laa Ilaaha Ilallah? Yukk Simak!

Dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 30 menjelaskan bahwa manusia itu diangkat sebagai khalifah di bumi. Yang berarti mereka mengemban amanah untuk menjaga, memelihara bumi dengan sebaik-baiknya. Alam dan seluruh isinya adalah amanah yang harus dijaga oleh manusia. Prinsip ini mengajarkan manusia, agar tidak sewenang-wenang terhadap alam, karena alam juga ciptaan Allah yang harus di hormati. Tidak hanya Islam, seluruh agama di dunia ini juga memiliki ajaran-ajaran yang sama untuk mendorong umatnya menjaga, melestarikan, merawat bumi.

Namun ajaran-ajaran itu seringkali di abaikan. Maka dari itu kita harus tanamkan kembali nilai-nilai kebersihan, kesederhanaan, dan tanggung jawab kepada generasi muda. Supaya mereka tumbuh dengan kesadaran bahwa menjaga alam itu bukan hanya untuk kenyamanan dirinya, tetapi merupakan bagian dari ibadah.

Sebagai langkah nyata, yuk kita mulai dari hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari, seperti: mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menggunakan produk yang ramah lingkungan, dan lain-lain. Dengan kesadaran ekoteologis dan tindakan bersama, kita bisa menikmati alam yang sehat, bersih, nyaman, dan indah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Author Profile

Naura Azzahra

Share :

Baca Juga

Agama

Ternyata ini Kebiasaan Nabi yang Membuat Hidupmu semakin Sehat dan Berkah!

Agama

Hubungan Rasulullah dengan Non Muslim
Syarat Kelulusan

Berita

Syarat Kelulusan “Pengganti Ujian Nasional” Tahun 2021
Tipe Guru yang Di Senangi Oleh Siswa?

Artikel

Tipe Guru yang Di Senangi Oleh Siswa? Yuk Simak!

Artikel

Overtingking? Apakah Itu, dan Bagaimana Cara Mengatasinya!

Artikel

Tips Mengatasi Permasalahan Keamanan Cyber di Media Sosial

Artikel

Boneka Besar Ondel-Ondel ini, Ternyata Ada Sejarahnya Juga Lhoo!
sifat ghadab

Agama

Sifat Ghadab? Gimana sih Cara Menghindarinya