Kisah Dakwah Rasulullah di Thaif Hingga di Lempari Batu
Apa kalian tahu, Rasulullah dalam berdakwah menyebarkan ajaran agama Islam melewati masa-masa yang sulit dan penuh perjuangan. Dalam suatu kisah ada yang menyebutkan, bahwa seorang Rasulullah pernah juga di lempari batu oleh orang-orang kafir.
Bayangkan, padahal Rasulullah adalah utusan Allah! Tapi mereka berbuat yang tidak pantas pada utusan Allah. Mau tau kisah lebih lengkapnya? Yuk disimak!
Sebagai seorang nabi dan rasul, Nabi Muhammad bertugas untuk berdakwah menyebarluaskan agama Islam. Selain di Makkah dan Madinah, Rasulullah juga berdakwah di kota Thaif. Thaif merupakan daerah yang memilki sumber daya pertanian yang sangat kaya, tidak sedikit orang-orang Makkah menyimpan simpanan harta di kota Thaif.
Kisah Dakwah Rasulullah di Thaif Hingga di Lempari Batu
Menurut sumber yang saya baca, Rasulullah berdakwah di Thaif selama 10 hari. Meskipun hanya 10 hari tapi banyak ujian dan cobaan yang di hadapi Rasulullah. Di sisi lain keadaan Rasulullah di Makkah, setelah wafatnya Abu Thalib paman Rasulullah Kaum Quraisy tidak segan-segan menyakiti Rasulullah. Karena sudah tidak ada yang melindungi Rasulullah lagi.
Sesampainya di kota Thaif, Rasulullah mendatangi para pemuka kota tersebut dan menyampaikan maksud kedatangan beliau untuk berdakwah. Namun tidak ada pemuka yang akan memenuhi dakwah rasul.
Tujuan Rasulullah ke kota Thaif selain berdakwah juga ingin meminta perlindungan kepada suku Tsaqif. Tapi siapa sangka, ternyata Rasulullah di tolak keras oleh suku Tsaqif. Sampai-sampai suku Tsaqif menghina, mengolok-ngolok nabi. Bahkan menyuruh orang-orang bodoh atau budak-budak untuk melempari Rasulullah dengan Batu.
Pada saat itu Zaid bin Haritsah menemani dan melindungi Rasulullah, namun tetap saja batu-batu itu mengenai tubuh Rasulullah hingga berdarah-darah. Di temani Zaid, Rasulullah beristirahat di bawah pohon.
Apa yang di alami Rasulullah di kota Thaif lebih berat di banding di Makkah. Kemudian dengan berat hati merek pun kembali ke Makkah. Dan peristiwa itulah yang menjadi awal para muslim untuk berhijrah ke Madinah.
Meskipun sudah di perlakukan seperti itu, Rasulullah sama sekali tidak pernah menyerah dalam menyebarluaskan ajaran agama Islam.