Detik-Detik Wafatnya Rasulullah SAW, Tapi Masih Ingat dengan Umatnya!
Rasulullah menunjukkan detik-detik perpisahannya pada saat melaksanakan haji wada. Dan pada saat selesai melaksanakan haji wada, di situlah kesehatan Rasulullah mulai menurun. Setelah itu Rasulullah mengalami sakit beberapa hari dan semakin hari semakin parah.
Menurut sumber yang saya baca bahwa kebiasaan malaikat maut meminta izin sebelum masuk rumahnya para nabi, ketika ingin mencabut nyawanya. Tiba-tiba suatu hari malaikat maut dan malaikat jibril mendatangi rumah Nabi Muhammad, lalu Malaikat Jibril berkata “Wahai Muhammad, disini ada malaikat maut, ia meminta izin untuk masuk. Dia tidak akan meminta izin masuk lagi pada manusia setelah kamu.”
Nabi menjawab “Biarkan dia masuk” Kemudian malaikat maut duduk di samping nabi dan berkata “Wahai Muhammad, Allah telah mengutus ku untuk mencabut nyawamu dan melakukan sesuai perintahmu, jikalau engkau tidak suka maka akan ku tinggalkan.” Nabi menjawab “Wahai malaikat maut, apakah engkau akan melakukannya?”
Malaikat maut “Iya, itu yang di perintahkan” Nabi Muhammad berkata “ Segeralah lakukan apa yang di perintahkan.” Rasulullah bertanya kepada malaikat jibril “Wahai Jibril, apa hak-hak ku di hadapan Allah SWT?” lalu Malaikat Jibril menjawab “pintu-pintu langit akan terbuka, semua malaikat sudah menyambutmu dan pintu-pintu surga terbuka lebar untuk engkau wahai Rasulullah.”
Detik-detik wafatnya Rasulullah
Mendengar jawaban Malaikat Jibril, Rasulullah malah terlihat cemas, lalu malaikat Jibril bertanya “Apa yang kau cemaskan wahai Rasulullah, apakah engkau tidak bahagia mendengar kabar ini?” Rasulullah menjawab “Beritahu aku bagaimana nasib umatku kelak, wahai Jibril?” Malaikat Jibril menjawab “Jangan khawatirkan nasib umatmu, Allah SWT berfirman bahwa telah mengharamkan surge bagi umat selain engkau.”
Setelah mendengar jawaban dari Malaikat Jibril, Rasulullah merasa sedikit tenang. Namun pada saat itu lah ajal Rasulullah semakin dekat, Malaikat Izrail sedang menjalankan tugasnya, mencabut ruh nabi. Urat-urat nabi tampak tegang dan tubuhnya di enuhi oleh keringat. Membuat Malaikat Jibril memalingkan pandangannya, karena tidak tega melihat penderitaan nabi.
Rasulullah bertanya kepada malaikat Jibril “Wahai Jibril apakah engkau merasa jijik dengan ku sehingga memalingkan pandanganmu?” Jibril pun menjawab ”Siapakah yang akan tega melihat kekasih allah mendekati ajalnya?”
Menurut satu kitab ada yang meriwayatkan, Bahkan saat Rasulullah sedang merasakan dashyatnya sakaratul maut, beliau masih sempat berdoa untuk umatnya “Ya allah, timpahkanlah semua siksa maut ini kepadaku, jangan kepada umatku.” Suara tangis dari sekeliling mulai terdengar, Ali bin Abi Thalib mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah dan beliau berbisik “Ya ummati, ya ummati, ya ummati..”
Lalu kita sebagai umat Rasulullah, apa yang sudah kita lakukan untuk beliau? Rasulullah di akhir hayatnya masih saja memikirkan umatnya. Namun umat nya hanya berfikir untuk berbuat maksiat dan maksiat. Naudzubillah…