Berhenti Overthinking: Seni Mindfulness untuk Hidup Lebih Tenang
Pernah nggak sih kamu merasa capek bukan karena kerjaan, tapi karena pikiran sendiri yang nggak berhenti ngomong? Setelah ngobrol sama teman, tiba-tiba kepikiran, “Tadi aku salah ngomong nggak ya?” atau sebelum tidur malah sibuk mikirin hal-hal yang bahkan belum tentu terjadi. Nah, itulah yang sering disebut overthinking.
Apa itu Overthinking ?
Overthinking adalah kebiasaan berpikir berlebihan yang justru bikin stres semakin menumpuk. Alih-alih menemukan solusi, kita malah tenggelam dalam rasa cemas, takut gagal, atau terjebak pada penyesalan masa lalu. Kalau dibiarkan, ini bisa berdampak pada kesehatan mental bahkan fisik.
Di sinilah mindfulness hadir sebagai penolong. Menurut Jon Kabat-Zinn, mindfulness adalah kesadaran diri untuk hadir penuh pada momen saat ini, dengan sengaja, tanpa menghakimi. Mindfulness mengajak kita untuk benar-benar menyadari apa yang sedang dirafisik bukan larut dalam pikiran yang belum tentu terjadi.
Berhenti Overthinking: Ini Dia Ada 3 Pilar Utama Mindfulness
1. Kesadaran (Awareness & Attention) – menyadari apa yang terjadi pada diri, baik pikiran, emosi, maupun tubuh.
2. Hadir di saat ini (Present Moment) – fokus pada masa kini, bukan masa lalu atau masa depan.
3. Menerima (Acceptance) – membiarkan pikiran datang dan pergi tanpa perlawanan atau penilaian.
Praktiknya bisa di mulai dari hal sederhana: tarik napas dalam, rasakan alirannya keluar masuk. Coba lakukan pernafasan sadar, body scan, atau sekadar mindful walking dengan merasakan setiap langkah. Kalau pikiran mulai kabur, tarik lagi ke momen sekarang dengan fokus pada napas.
Bedanya dengan overthinking, mindfulness justru memberi ruang untuk jeda. Kita jadi lebih tenang, nggak reaktif, dan bisa menilai sesuatu dengan pikiran jernih. Bahkan, latihan mindfulness rutin terbukti membantu otak beradaptasi lewat proses neuroplastisitas, sehingga pola pikir kita bisa lebih sehat dan stabil.
Lebih dari sekadar teknik, mindfulness juga mengajarkan kita cara hidup. Ia melatih kita untuk bersyukur pada hal kecil, menikmati momen sederhana, dan menyadari bahwa tidak semua hal harus dikendalikan.
Kadang, menerima sesuatu dengan apa adanya justru membawa kelegaan yang jauh lebih besar di banding terus melawan. Dengan latihan konsisten, kita bisa membangun pola pikir yang lebih positif, serta menciptakan ruang batin yang tenang meski dunia di luar terasa bising.
Akhirnya, tenang bukan berarti hidup tanpa masalah. Tenang itu ketika kita bisa berdamai dengan pikiran sendiri. Dan mindfulness adalah seni untuk mencapainya. Jadi, kalau pikiranmu terasa riuh, coba kasih ruang hening dengan mindfulness biar hati lebih ringan dan pikiran lebih jernih.