Kisah Nabi Muhammad ketika Turunnya Wahyu Pertama
Ketika Nabi Muhammad sedang berdiam diri di Gua Hira yang terletak di Jabal Nur, datanglah Malaikat Jibril dengan membawa wahyu pertama yang berupa Q.S Al-Alaq ayat 1-5. Turunnya wahyu pertama ini bertepatan dengan malam Nuzulul Qur’an pada tanggal 17 Ramadhan.
Turunnya wahyu pertama ini pertanda akan di mulainya sejarah peradaban Islam. Rasulullah selalu berdo’a kepada Allah, meminta bantuan kepadanya agar di beri solusi dan pencerahan, tentang ke khawatirannya terhadap moral masyarakat Makkah pada saat itu.
Saat itu nabi membawa bekal dan tinggal di dalam gua itu, beliau selalu beribadah kepada Allah SWT sambil merenungi kekuasaan Allah di muka bumi ini. Selain itu, beliau juga merenungi bagaimana dengan nasib masyarakat Makkah yang semakin parah dan mereka amakin terbelenggu dan tidak bisa lepas dari perbuatan syirik.
Akan tetapi nabi belum memiliki pedoman yang jelas untuk menghentikan perbuatan-perbuatan itu. Suatu hari ketika nabi sedang berdiam diri di gua, datanglah Malaikat Jibril, pada saat itu nabi berusia genap 40 tahun.
Kisah Nabi Muhammad ketika Turunnya Wahyu Pertama
Malaikat Jibril mendatangi nabi dan berkata “Bacalah!” nabi menjawab “Aku tidak bisa membaca” Lalu Malaikat Jibril memegang dan mendekapku sambil berkata “Bacalah!” lalu nabi menjawab lagi “aku tidak bisa membaca”
Sampai ketiga kalinya Malaikat Jibril terus memegang dan mendekapku dengan kuat, kemudian melepaskannya dan berkata “Bacalah dengan menyebut nama tuhanmu yang telah menciptakan, dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan tuhanmu lah yang maha pemurah.
Setelah menerima wahyu pertamanya, tubuh Nabi Muhammad gemetar dan langsung tergesa-gesa masuk ke rumah Khadijah. Sesampainya di dalam rumah, nabi meminta Khadijah untuk menyelimutinya “Selimuti aku, selimuti aku” Melihat kondisi nabi seperti itu, Khadijah pun ikut gemetar dan ketakutan.
Nabi pun bertanya pada Khadijah “Wahai Khadijah, apa yang sebenarnya terjadi padaku ini, Aku sangat khawatir pada diriku.” Lalu Khadijah menjawab “Janganlah engkau takut, demi Allah, Allah tidak akan menghinakanmu selamanya kau adalah orang yang selalu menolong siapapun yang sedang kesusahan.”
Khadijah mengajak Nabi untuk menemui Waraqah bin Naufal. Beliau adalah penganut agama Nasrani pada masa Jahiliyah. Lalu nabi menceritakan apa yang di alaminya pada saat di Gua Hira itu dan Waraqah mengatakan bahwa apa yang di alami Nabi Muhammad ini, pernah di alami oleh Nabi Musa.
“Dan sesungguhnya dia (Muhammad) adalah seorang nabi bagi umat ini, maka katakanlah kepadanya supaya tetap tenang.” Itu adalah perkataan Waraqah yang di tulis dalam salah satu buku.