Mitos Tanjakan Cimangu? Yuk Cari Tau Mitos Tanjakan Cimangu!
Cimangu? Ada Apa Aja Di Sana?
Cimangu merupakan daerah yang terletak di perbatasan Desa Cirebon Girang, Sampiran dan Sarwadadi Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon ini memiliki banyak sekali mitos dan kejadian di luar nalar yang beredar di kalangan masyarakat. Lantas apa saja kah mitos-mitos tersebut?
Menurut beberapa pendapat warga sekitar pernah ada pedagang sate yang sedang berjualan di sekitar area tanjakan Sarwadadi, yang melihat ada sebuah gerbang besar dan masuklah dia ke dalamnya. Padahal di sana tidak ada gerbang tersebut yang ada hanyalah sungai, pepohonan dan jurang yang cukup dalam.
Namun tidak terlihat oleh pedagang itu, akhirnya banyak sekali yang membeli dagangannya sehingga laris manis dagangannya tersebut. Ketika ada yang meminta kembalian di buka lah laci penyimpanan uang dan di lihat ternyata uang tersebut berubah menjadi batu, krikil dan dedaunan.
Melihat kejadian tersebut pedagang sate itupun lari ketakutan dan sampai saat ini pedagang sate itu tidak mau lagi melewati tanjakan tersebut. Berbagai macam cerita yang terdiri dari beberapa versi yang kami dapatkan berdasarkan informasi masyarakat.
Sehingga menambah aura mistis di daerah tersebut dan masyarakat pun percaya. Oleh karena itu setiap melewati tanjakan Cimangu, kita di anjurkan untuk membunyikan klakson atau permisi sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak di inginkan.
Kisah yang paling populer, mengapa daerah ini sangat ber aura mistis adalah berawal dari perkawinan seorang pemuda dari bangsa manusia dengan perempuan dari bangsa jin atau marakhayangan. Yang awalnya dari daerah si Cemplung yang saat ini lebih di kenal dengan daerah Jabang Bayi hingga pindah ke tanjakan Cimangu.
Baca Juga: Menengok Situs Balong Biru Di Cirebon: On The ambyar
Asal Usul Cimangu dan Mitos-Mitos Di Tanjakan Cimangu?
Menurut sumber pada awalnya ada bangsa setan, bisa di sebut dengan siluman. Siluman itu maksudnya adalah setan yang bias menyamar menjadi manusia. Asal awal dari daerah jembatan si cemplung. Saat ini letak si cemplung ada di Jalan Kembar.
Lalu ada laki-laki yang berasal dari daerah Tuk, yang bernama Miskad. Beliau sudah mempunyai istri namun baru beberapa bulan istrinya meninggal. Jadi beliau melamun terus setiap sore, beliau melamun di pinggir sungai. Beliau melamun terus..
Belum genap satu minggu itu, ada setan yang menyerupai istrinya. Setan tersebut berasal dari kreteg si cemplung, yang bernama Sami. Mereka bertemu, setelah bertemu (saat itu sudah menjelang sore hari) dia pulang ke rumah nya.
Sesampainya di rumah, ibu nya berbicara kepada beliau “Udah meninggal” lalu Pak Miskad menjawab “Ketemu tadi ketemu di pinggir sungai.” Jika istrinya sudah meninggal lalu siapakah sosok yang menyerupai istrinya tersebut? Menurut masyarakat sekitar itu adalah sesosok setan.
Tetapi Pak Miskad sangat mencintai istrinya sehingga ia tidak mendengarkan perkataan ibunya. Akhirnya dia tetap menemui sosok tersebut. Dan sudah sampai seminggu dia tetap menemui istrinya dan setelah seminggu di ajak pulang istrinya, karena istrinya yang mengajak pulang.
Mitos-Mitos Tanjakan Cimangu!
Lalu pergi lah mereka ke rumah istrinya sampai malam lalu isya baru pulang. Terus menerus sampai seminggu tidak pulang-pulang. Lama kelamaan setelah satu minggu tidak pulang ke rumah. Akhirnya Pak Miskad pulang ke rumah.
Lalu Pak Miskad berbicara kepada ibunya “Bu istri saya mau nujuh bulan, bu ayo ikut ke acara tujuh bulanan istri saya.” Lalu ibu nya di ajak ke acara tersebut, ke rumah yang megah dan mewah di kreteg si cemplung. Setelah selesai mereka pulang ke rumah dengan membawa berkat.
Ketika sudah sampai ke rumahnya berkat itu di makan dan makanannya adalah makanan yang asli. Beberapa bulan kemudian Pak Miskad pulang ke rumahnya menjemput ibunya untuk menjenguk istrinya yang sudah melahirkan. Anaknya Pak Miskad tersebut ada 7.
Dan benar saja sesampainya di rumah istrinya itu anaknya ada yang miring, bahkan ada juga yang melengkung, tidak ada bayi yang seperti bayi pada umumnya.
Setelah 3 bulan kemudian ternyata lahir lagi anaknya itu. Pada hari itu Pak Miskad datang lagi ke rumah ibunya “Bu, anak saya mau sunat atau khitanan.” Setelah memberitahu ibu nya, lalu ibunya pun mengikuti Pak Miskad itu.
Bagaimanakah Kelanjutan Kisahnya? Mitos Tanjakan Cimangu
Lalu sampailah di suatu acara dimana Pak Miskad tidak bisa mengantar ibunya pulang seperti biasa. Ibunya pun pulang dengan membawa berkat yang cukup banyak. Akhirnya ibunya itu pulang tanpa di antar oleh Pak Miskad, tetapi ada satu pesan dari Pak Miskad. Pesan itu isinya seperti ini “Tapi jangan berhenti di jalanan.”
Pada saat di tengah-tengah jalan itu ibunya kelelahan. Setelah istirahat dengan menyebut nama Allah Swt, tak di sangka jalan yang sedang ia lewati ternyata hanya kebun kosong dan tidak ada jalan sama sekali.
Ternyata Pak Miskad itu sudah meninggal, kematian Pak Miskad jadi setan itu ingin di kubur seperti manusia. Langsung di bawa ke daerah Tuk dan di antarkan kesana. Pak Miskad sudah di kubur di daerah Tuk. Di daerah jembatan cemplung itu di bangun dan di buat jalan baru, Jalan kembar).
Dia pindah ke tanjakan Cimangu. Setelah rumah ghaib Pak Miskad pindah ke tanjakan Cimangu, banyak sekali kejadian-kejadian mistis yang di luar nalar manusia.
Lalu Kejadian-Kejadian Mistis Apa Saja yang Pernah Terjadi Di Sini?
Keturunan Pak Miskad ingin mempunyai suami dari bangsa manusia. Dahulu di daerah sini pernah ada seorang laki-laki yang meninggal karena dia di sukai oleh keturunan Pak Miskad. Awal mula ceritanya, dia kelelahan setelah pentas rebana. Ia pun hendak pulang dan melewati tanjakan Cimangu.
Di tengah jalan ia melihat ada sebuah batu besar, melihat itu ia pun ingin istirahat sejenak. Karena sangat lelah tanpa di sadari, ia pun tertidur pulas sampai pagi menjelang. Setelah kejadian itu ia pun langsung jatuh sakit dan 2 hari setelahnya ia pun meninggal dunia.
Baca Juga: Sejarah Situs Keramat Talun: On The ambyar
Konon katanya setelah meninggal dunia, arwah laki-laki itu menikah dengan salah satu keturunan Pak Miskad. Kalau ingin melewati tanjakan Cimangu ini bunyikan klakson nya. Begitu pula ketika ingin turun dari tanjakan tersebut. Setidaknya kita menghormati nya dengan cara itu.
Kurang lebihnya itulah sedikit kisah mitos tanjakan Cimangu. Dari kisah tadi kita dapat mengambil pelajaran bahwa yang hidup di dunia ini bukan hanya manusia dan semua yang kita lihat di dunia ini tetapi ada makhluk lain yang kita tidak bisa lihat, juga hidup berdampingan dengan kita.
Mohon maaf bila ada perbedaan kisah karena setiap sumber, pasti ada versinya masing-masing. Dan bagi kalian yang mau nonton versi video yang lebih lengkapnya, kalian bisa klik logo di bawah ini! See Youu..
Mitos Tanjakan Cimangu Part 1
Part 2
Part 3
