Dakwah di Era Digital: Tantangan dan Strategi Da’i
Menyampaikan pesan tabligh atau menyampaikan suatu kebaikan yang sesuai dengan ajaran agama Islam, merupakan tugas dan kewajiban bagi semua manusia, termasuk tugas generasi muda zaman sekarang.
Tugas setiap manusia adalah mengajak manusia lain untuk berbuat kebaikan, menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangannya. Sebagaimana dalam Al-Qur’an di surat Al-Imran ayat 104.
Pada ayat tersebut di jelaskan bahwa setiap manusia di perintahkan harus mengajak orang lain untuk selalu berbuat kebaikan kepada umat yang lainnya dan menjauhi perbuatan tercela.
Kemajuan dan kemunduran agama Islam itu sangat berpengaruh pada kegiatan berdakwah yang di lakukan oleh pemeluknya, baik dari kalangan orang tua, maupun anak muda. Keduanya harus saling mendukung, memperkuat, dan menyebarkan ajaran-ajaran Islam.
Dakwah di Era Digital Saat Ini
Apalagi generasi muda zaman sekarang sudah di permudah, dengan adanya teknologi digital seperti media sosial. Dengan kemajuan teknologi yang amat pesat ini, bisa di jadikan jembatan para da’i muda untuk terhubung ke masyarakat dalam berdakwah.
Adapula strategi-strategi dalam berdakwah, apa itu strategi dakwah?
Strategi dakwah adalah cara atau upaya yang membahas suatu rencana yang di susun agar kegiatan berdakwah itu berhasil. Agar suatu dakwah bisa di terima oleh masyarakat, maka da’i muda harus mempunyai strategi.
Tanpa adanya strategi, dakwah tidak akan berhasil. Strategi juga bisa disebut dengan metode, taktik atau siasat dalam berdakwah.
Berikut macam-macam strategi dalam berdakwah:
1. Strategi Sentimentil (al-Manhaj al-‘athifi)
Strategi sentimentil adalah dakwah yang berfokus pada aspek hati dan menggerakkan perasaan mad’u.
2. Strategi Rasional ( al-Manhaj al-‘aqli)
Strategi Rasional adalah dakwah yang memfokuskan pada aspek akal pikiran dengan tujuan membuat seseorang untuk berfikir, merenungkan dirinya sendiri dan mengambil pelajaran.
3. Strategi Indrawi (al-Manhaj al-Hissi)
Strategi indrawi adalah dakwah yang memfokuskan dengan pancaindranya dan berpegang teguh pada hasil penelitian dan percobaan.
Adapula metode dakwah menurut da’i muda ketika berdakwah di era digital:
1. Mauidhah Hasanah
Para da’i muda masih ada yang menggunakan metode dakwah seperti ceramah. Biasanya metode ceramah ini di lakukan di pengajian-pengajian.
2. Mujadalah
Mujadalah adalah metode dengan cara bermusyawarah tentang suatu ilmu. Para da’i tidak hanya menyampaikan materi, namun juga mengajak mad’u untuk sharing, bertanya, dan berfikir kritis.
3. Metode dakwah dengan tulisan
Para da’i muda juga bisa menggunakan metode dakwah dengan tulisan, baik dalam bentuk media cetak atau platform media sosial. Sehingga jangkauan dakwahnya akan semakin luas dan masyarakat bisa membacanya dimanapun dan kapanpun.
Dakwah di Era Digital: Faktor Penghambat dan Pendukungnya
Disamping itu, seorang da’i juga mempunyai beberapa faktor hambatan, yaitu:
- Ketika da’i sedang menyampaikan ceramah, audiens tidak memperhatikan kita malah selalu memainkan handponenya.
2. Di saat pengajian sedang berlangsung, jama’ah sibuk mengambil gambar lalu mengupload nya.
3. Pertanyaan dari mad’u yang di luar tema pembahasan.
Ada juga faktor pendukung da’i muda dalam berdakwah, yaitu:
Di zaman sekarang para da’i muda di dukung oleh media sosial dan sudah banyak platform yang di gunakan para da’i muda yaitu youtube, tiktok, instagram untuk mengupload video dakwah, mengunggah postingan dakwahnya di akunnya masing-masing.
Zaman sekarang jikalau ingin berdakwah, tidak perlu berkumpul di satu tempat lagi antara da’i dan mad’u, akan tetapi bisa juga tatap muka secara online yaitu dengan cara zoom, google meet, live instagram, dan lain-lain.
Dengan adanya media digital saat ini sangat efektif dan efisien dalam melancarkan kegiatan dakwah. Para da’i bisa menjangkau mad’u nya walaupun tempat nya jauh.
Bahkan mad’u juga bisa mendengarkan ceramah para da’i setiap hari dengan men subscribe youtubenya, men follow akun instagramnya.
