Quarter Life Crisis Itu Nyata! Kamu Lagi Ngalamin Juga Nggak?
Pernah nggak sih, lagi scroll Instagram terus tiba-tiba mikir:
“Eh, kok dia udah magang di perusahaan keren, ada juga yang sibuk hunting beasiswa ke luar negeri. Gue? Masih ribet sama skripsi yang nggak kelar-kelar.”
Kalau iya, tenang aja broo. Itu tanda kamu lagi kena quarter life crisis. Dan percaya deh, itu wajar banget.
Kok Bisa Mahasiswa Kena Quarter Life Crisis?
Masa kuliah tuh ibarat kamu lagi berada dipersimpangan jalan.
- Mau fokus ke IPK bagus atau aktif di organisasi?
- Lulus nanti langsung kerja atau lanjut kuliah lagi?
- Cari pacar serius atau santai dulu aja?
Kebingungan ini normal, karena umur segini kita emang lagi nyari jati diri. Ditambah lagi ekspektasi orang tua, omongan saudara tiap kumpul keluarga (“semester berapa sekarang? kapan wisuda?”), plus bandingin hidup sama feed sosmed orang lain. Fix, otak langsung mumet.
Tanda-tandanya Apa Aja?
- Ngerasa stuck di kuliah, terutama skripsi.
- Bingung mau ambil jalan yang mana setelah wisuda.
- Bandingin diri terus sama temen seangkatan.
- Kadang suka mikir, “Sebenernya gue hidup buat apa sih?”
Kalau tanda-tanda ini ada di kamu, santai aja. Itu bukan berarti gagal, tapi artinya kamu lagi berproses.
Cara Biar Nggak Kebawa Quarter Life Crisis
- Stop bandingin diri sama orang lain. Timeline hidup orang beda-beda, nggak bisa disamain.
- Nikmati proses kuliah. Nilai penting, tapi pengalaman jauh lebih berharga.
- Coba hal baru. Magang, side project, ikut komunitas, atau bikin usaha kecil-kecilan.
- Cari temen curhat. Circle sehat bisa bikin lu nggak merasa sendirian.
- Jaga diri. Percuma punya IPK tinggi kalau mental dan fisik tumbang.
Intinya Gini…
Quarter life crisis pas kuliah itu bukan akhir dunia, tapi justru awal perjalanan. Kamu masih punya waktu buat coba ini-itu, jatuh, bangun, dan belajar. Jadi jangan panik kalau sekarang masih bingung.
Tanya aja ke diri sendiri:
“Langkah kecil apa yang bisa gue ambil hari ini biar besok nggak tambah bingung?”
Karena ingat, hidup itu maraton, bukan sprint. Semua orang punya pace-nya masing-masing. Semangat ya, kamu ga sendiri kok.
